Profil Cornelis - Gubernur Kalimantan Barat ke-10

Cornelis
Drs. Cornelis, M.H. adalah Gubernur Kalimantan Barat ke-10 yang menjabat 2013–2018. Cornelis memenangi Pilkada Gubernur Kalimantan Barat yang diadakan pada 15 November 2007. Ia dilantik oleh Mendagri Mardiyanto pada 14 Januari 2008, berpasangan dengan Christiandy Sanjaya.

Pada Pemilukada 2012, masih berpasangan dengan wakilnya Christiandy Sanjaya, ia terpilih kembali untuk periode 2013–2018. Cornelis juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Kalimantan Barat dan Ketua Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPPP) Kalimantan Barat.

Karier pemerintahannya dimulai sebagai staf di Kantor Camat Mandor, Camat Menyuke (Darit), dan kemudian menjadi Bupati Landak selama dua periode, yakni 2001–2006 dan 2006–2008. Setelah menjadi Gubernur Kalimantan Barat, posisinya sebagai Bupati Landak digantikan oleh Adrianus Asia Sidot.

Pria kelahiran Sanggau, Kalimantan Barat 27 Juli 1953 ini adalah Gubernur Kalimantan Barat bersuku Dayak serta beragama Katolik kedua setelah J.C. Oevaang Oeray.

Cornelis merupakan anak kedua dari delapan bersaudara. Ayahnya bernama Josep Rofinus Djamin dann ibunya bernama Maria Christina Uko'. Ia masih berkerabat dengan Panglima Sidong, seorang tokoh masyarakat di Sanggau.

Pernikahannya dengan Frederika, putri dari seorang camat pada 20 April 1980 dikaruniai dua orang putri, Karolin Margret Natasa dan Angelina Fremanco.

Putri sulungnya, dr. Karolin Margret Natasa merupakan anggota DPR-RI dari PDI Perjuangan untuk Daerah Pemilihan Kalimantan Barat. Ia terpilih pertama kali melalui Pemilu 2009 dengan perolehan suara terbanyak ketiga secara nasional, setelah Edhie Baskoro Yudhoyono dan Puan Maharani. Pada Pemilu 2014, ia terpilih kembali dan tercatat sebagai caleg dengan perolehan suara terbanyak secara nasional. (sumber)


Video Provokasi [sumber]

Di media sosial beredar Video pidato Gubernur Kalbar Cornelis, pidato ini disampaikan pada saat acara Gawai Dayak di Kabupaten Landak berapa waktu lalu.

Dalam pidato yang beredar luas secara viral di media sosial, seorang pria yang diduga adalah Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis, menegaskan bahwa ia mengaku sebagai provokator dan mengusir Habib Rizieq dan Tengku Zulkarnain bila datang ke Kalimantan Barat.

“Islam itu tidak seperti yang Rizieq tawarkan dengan Tengku Zulkarnain itu. Kalau dia datang di tempat kita, Kalimantan Barat, usir! Saya jadi provokatornya!” demikian kutipan video tersebut.

Pernyataan Gubernur ini mendapat penolakan dari Persatuan Orang Melayu atau POM Kalimantan Barat, mereka pun membuat pernyataan, bahwa mereka mengecam perkataan Cornelis yang mereka anggap sebagai provokator, yang akan menghadang datangnya Habib Riziq yang dijadwalkan akan menghadiri kegiatan di Mempawah pada hari Sabtu 6 Mei.



Diusir rakyat Aceh [sumber]

Terkait sikap intoleran yang diduga diprovokasi oleh Gubernur Kalbar, Cornelis, umat Islam di Aceh membayar kontan, tindakan pemulangan ulama, KH Ahmad Shabri Lubis di Bandara Supadio, Pontianak.

Video umat Islam Aceh yang mengusir Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis pun beredar viral di media sosial.

Sejumlah masyarakat aceh menggelar aksi di bundaran simapang 5 Kota Banda Aceh serta mendatangi Hotel Hermes Palace tempat dimana Cornelis menginap dalam rangka pembukaan acara Petani Nelayan PENAS di Propinsi Aceh.