Kisah Bripka Seladi, Polisi Yang Nyambi Menjadi Pengumpul Sampah

Bripka Seladi
Sumber: Kompas TV
Bripka Seladi adalah anggota polisi lalu lintas di Polres Malang Kota. Selama beberapa hari ini ia menjadi terkenal karena keteladanannya, ia menyambi pekerjaan menjadi pengumpul sampah demi mendapatkan uang sampingan.

Delapan tahun Seladi melakoni pekerjaan ganda ini. Empat tahun pertama, ia memulung sendiri sampah yang hendak dipilahnya. Selanjutnya, pekerjaan memilah sampah dilakukan empat orang, yakni Seladi, dibantu anaknya, Rizal Dimas, dan dua orang yang ia sebut temannya.


Asal Usul Bripka Seladi Pilih Nyambi Jadi Pemulung Sampah Ketimbang Terima Uang dari Pembuat SIM 

Saat berdinas menjadi polisi di Polres Malang Kota, ia bertugas pada bagian urusan SIM Kantor Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) Polres Malang Kota yang berada di Jalan Dr Wahidin.

100 meter sebelum kantornya, ada sebuah bangunan yang tidak terlihat tumpukan sampah dengan halaman depan yang juga terlihat bersih. Namun bila kita masuk ke dalamnya maka akan tercium bau khas sampah. Bangunan itu minim penerangan. Tumpukan sampah yang terbungkus ratusan kantong sampah plastik berwarna hitam menggunung.

Untuk menuju satu ruangan di bagian belakang bangunan itu disediakan sebuah lorong sempit. Ruangan itu terlihat terang karena atapnya berlubang. Di ruang itulah, Seladi melakukan aktifitas memilah dan memilih sampah ketika tidak bertugas di kesatuannya.

Keteladanan Bripka Seladi di turunkannya kepada sang anak, Rizal Dimas (21), Lulusan D-2 Informartika Universitas Negeri Malang (UM).

Pada awalnya, dia hanya mengumpulkan sampah dari tempat sampah yang ada di Markas Polres Malang Kota, serta beberapa pertokoan. Setelah terkumpul banyak, dia baru menjualnya ke pedagang pengepul barang bekas.

Bapak tiga anak ini berkeliling kawasan dengan memakai sepeda onthel. Sepeda onthel itu yang menjadi kendaraannya sejak menjadi polisi pada 1977.

Pukul 05.00 WIB, ia berangkat dari rumahnya di Jalan Gadang Gang 6, Kelurahan Gadang, Kecamatan Sukun, ke Mapolres Malang Kota.

Ia mengikuti apel, kemudian bertugas mengatur lalu lintas. Setelah mengatur lalu lintas, ia berdinas di Kantor Satpas, mengurusi ujian pencari SIM dan mengurusi administrasi sampai lepas jam dinas. Seusai lepas jam dinas dan berganti baju, ia menggowes mencari sampah.


Fakta-fakta Bripka Seladi
  • Lahir: Dampit, Kabupaten Malang
  • Dinas: bintara di Satuan Polisi Lalulintas Polres Malang Kota dengan pangkat Brigadir Kepala (Bipka)
  • Setahun lagi, Seladi akan memasuki masa purna tugas. 
  • Bertugas sebagai penguji peserta ujian mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) untuk kendaraan roda empat di Satuan Polisi Lalulintas Polres Malang Kota.
  • Menjadi anggota polisi sejak tahun 1978
  • Kegiatan memulung sampah sudah dilakoninya sejak tahun 2006
  • Saat ini, Seladi beserta istri Ngatiani dan ketiga anaknya masih tinggal menumpang mertua, di Jalan Gadang VI, No 44, Kecamatan Sukun, Kota Malang. 

Keluarga:

Istri: Ngatiani
Anak:
  • Dina Aprita Sari, lulus kuliah diploma jurusan farmasi dan telah bekerja sebagai tenaga farmasi di RSI Dinoyo, Kota Malang. 
  • Putera kedua, Rizal Dimas Wicaksono (20) sudah lulus diploma jurusan informatika. 
  • Putri ketiganya Neni Winarti masih duduk di bangku Kelas 2 SMA Negeri 6 Kota Malang. 
(Sumber: kompas.com)