Profil & Biografi Nurdin Abdullah - Bupati Kabupaten Bantaeng ke-9

Nurdin Abdullah
Nurdin Abdullah
Biodata

Bupati Kabupaten Bantaeng ke-9, Mulai menjabat: 2008

Informasi pribadi
  • Lahir: 07 Februari 1963 Pare-Pare, Sulawesi Selatan
  • Kebangsaan: Indonesia
  • Istri: Ir. Hj. Liestiaty F. Nurdin, M. Fish
  • Anak: Putri Fatima Nurdin, M. Syamsul Reza Nurdin, M. Fathul Fauzi Nurdin
  • Alma mater: Kyushu University
  • Pekerjaan : Politisi
  • Agama: Islam
  • Situs web: http://nurdinabdullah99.blogspot.co.id

Nurdin Abdullah adalah Bupati Kabupaten Bantaeng periode 2008 hingga 2013 dan periode 2013 - 2018. Pada Mei 2015 Nurdin menerima penghargaan "Tokoh Perubahan" dari surat kabar Republika bersama tiga pejabat daerah lainnya. Pada 15 Agustus 2016, Ia mendapat anugerah Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama dari presiden Indonesia Joko Widodo. Tanda Jasa ini dianugerahkan kepada empat tokoh yang dinilai telah memberikan sumbangsih dalam bidang sosial kemanusiaan.

Nurdin Abdullah lahir di kota Parepare, Sulawesi Selatan tanggal 07 Februari 1963. Nurdin Abdullah menikah dengan Ir. Hj. Liestiaty F. Nurdin, M. Fish pada tanggal 11 Januari 1986 dan telah dikaruniai 1 anak perempuan dan 2 anak laki-laki.

Saat ini, Nurdin dan keluarga tinggal di Perumahan Dosen Tamalanrea, Sulawesi Selatan. Sedangkan untuk rumah dinasnya sendiri terletak di Rumah Jabatan Bupati Bantaeng Jalan Gagak, Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Prof.DR.Ir.H.M Nurdin Abdullah, M.Agr. adalah Bupati pertama di Indonesia yang bergelar profesor. Ia menyelesaikan studi S1 di Fakultas Pertanian dan Kehutanan Jepang pada tahun 1986 dan menyelesaikan studi S2 Master of Agriculture di Universitas Kyushu Jepang pada tahun 1991. Di Universitas yang sama, ia pun menyelesaikan studi S3 Doktor of Agriculture (1994).

Sebelum berkecimpung di dunia poltik, Nurdin dikenal sebagai seorang Akademisi yang pernah menempati beberapa jabatan struktural di Universitas maupun di sebuah perusahaan.

Ia pernah menjadi Guru Besar Fakultas Kehutanan di Universitas Hasanudin dan juga menjadi Dewan Penyantun Politeknik Negeri Makassar.

Di beberapa perusahaan pun Nurdin sempat menempati jabatan strategis yaitu menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Maruki Internasional Indonesia, President Director of Global Seafood Japan, Director of Kyushu Medical Co. Ltd. Japan.

Terakhir ia memilih dunia politik dan mengabdi kepada masyarakat sebagai Bupati Bantaeng dua periode berturut-turut hingga tahun 2018. Karir Nurdin Abdullah baik itu di bidang pendidikan, bisnis atau pun pemerintahan dinilai cemerlang oleh karena itu tak heran jika Nurdin hingga kini mengoleksi sekitar 54 penghargaan dari berbagai macam bidang.


Bantaeng sebagai Kabupatan Benih berbasis teknologi

Nurdin adalah Bupati yang menguasai ilmu pertanian, sehingga wajar saja bila ia memiliki terbosoan atau pun ide di bidang pertanian dalam rangka mengembangkan potensi pertanian di wilayah Bantaeng.

Ia pernah mencetuskan Bantaeng sebagai Kabupatan Benih berbasis teknologi. Ia pun sempat merevitalisasi kelompok tani di Kabupaten Bantaeng dengan mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga kelompok tani berbadan hukum.

Melalui sinergisitas lintas sektor, Nurdin berusaha mengembangkan kawasan agrowisata uluere dan di bidang pertanian sendiri, Nurdin fokus pada pengembangan tanaman apel, strawberry, tanaman sayuan organik seperti kentang dan tanaman hias.

Melalui kebijakan-kebijakannya, Nurdin tak hanya fokus pada bidang pertanian saja tapi ia menaruh perhatian yang sama pada sektor peternakan di Kabupaten Bantaeng. Melalui teknologi Inseminasi Buatan, Nurdin mengeluarkan kebijakan untuk memperbaiki kualitas ternak sapi.

Selain itu, ia pun mendukung penuh pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas yang dapat digunakan sebagai energi alternatif di desa-desa Kabupaten Bantaeng.


Perubahan Bantaeng

Sejak Nurdin menjabat sebagai Bupati Bantaeng, perubahan dalam bidang pelayanan kesehatan pun sangat terasa. Ia menciptakan layanan kesehatan 'mobile ambulans' yang beroperasi selama 24 jam.

Nurdin memodifikasi mobil Nissan Elgrand yang merupakan hibah dari pemerintah Jepang‎ untuk dijadikan ambulans.

Prestasi itu bahkan terdengar sampai ke luar negeri seperti, yaitu Amerika Serikat. Konsul Jenderal Amerika Serikat Joaquin Monserrate‎ terbang ke Bantaeng pada akhir 2014 lalu untuk melihat langsung pertumbuhan ekonomi dan layanan kesehatan ala Nurdin.

Bukan itu saja, selama 7 tahun ia bekerja keras untuk memacu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bantaeng dan hasilnya memang mengalami pertumbuhan dari 4,7 persen menjadi 9,2 persen, dan kini Bantaeng menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan.


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama: Prof. DR. Ir. H. M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr
Tempat, Tgl Lahir: Pare – Pare, 07 Februari 1963
Jabatan: Bupati Bantaeng
NIP: 131 756 025 / 19630207 198710 1 001
Agama: Islam
Kawin : 11 Januari 1986


I.   RIWAYAT PENDIDIKAN:

 A.  Pendidikan Formal;
  • S1 Fakultas Pertanian dan Kehutanan UNHAS Tahun 1986
  • S2 Master of Agriculture Kyushu University Jepang Tahun 1991
  • S3 Doktor of Agriculture Kyushu University Jepang Tahun 1994
B.  Pendidikan / Latihan Jabatan;
  • Pra Jabatan Tahun 1987
  • Forum Konsolidasi Pimpinan Penyelenggara Daerah – Angkatan IV –  Lemhannas RI Tahun 2010

II.   RIWAYAT PEKERJAAN:
  • Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin
  • Presiden Direktur PT. Maruki Internasional Indonesia
  • President Director of Global Seafood Japan
  • Director of Kyushu Medical Co. Ltd. Japan
  • Owner Hakata Tour & Travel
  • Dewan Penyantun Politeknik Negeri Makassar
  • Bupati Bantaeng, Masa Bakti 2008 – 2013

IV.  RIWAYAT ORGANISASI:
  • Ketua Persatuan Alumni dari Jepang – Sulawesi Selatan
  • Ketua Umum Masyarakat Perhutanan Indonesia Reformasi Sulawesi Selatan
  • Ketua Umum Persatuan Sarjana Kehutanan Sulawesi Selatan
  • Ketua Yayasan Maruki Makassar
  • Ketua Badan Majelis Jami’ah Yayasan Perguruan Islam Athirah Bukit  Baruga
  • Ketua Komite SMPN 11 Makassar
  • Ketua Komite SDN Kapasa Makassar
  • Ketua SD Inpres Kapasa Makassar
  • Ketua Umum KONI Kabupaten Bantaeng
  • Badan Penasehat PGRI Kabupaten Bantaeng
  • Wakil Ketua APKASI, 2010 – Sekarang
  •  Koordinator Wilayah APKASI Propinsi Sulawesi Selatan, 2010 – Sekarang

V.   PENGHARGAAN YANG PERNAH DITERIMA:
  • Piagam Penghargaan dari Presiden RI Bidang Pertanian, Januari 2009
  • Medali/Piagam Penghargaan dari Gubernur Sulawesi Selatan atas Kepeduliaan terhadap Wajib Belajar 12 Tahun, Maret 2009
  • Sertifikat Adipura dari Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Juni 2009
  • Piagam Penghargaan Agro Inovasi 2009, Kategori Agro Inovasi Peningkatan Adopsi Teknologi, Agustus 2009
  • Piagam Penghargaan Perpamsi Award dari Dewan Pengurus Pusat PERPAMSI,2009
  • Piagam dan Medali dari Kejaksaan Agung RI terhadap Kepeduliaan Pengelolaan dan Pengembangan Kantin Kejujuran di Kabupaten Bantaeng, 2010 
  • Peniti Emas dari KTNA Propinsi Sulawesi Selatan Terhadap Pengembangan Produksi Hasil Pertanian, 2010
  • Anugerah Piala Adipura Kategori Kota Kecil Tahun 2010
  • Penghargaan sebagai Warga Kehormatan Batalyon Infanteri 726 / Tamalatea Tahun 2010
  • Piagam / Sertifikat sebagai Pemateri Talkshow Pendidikan se Sulawesi Selatan oleh Isradi Community dan Radar Bulukumba, Tahun 2010
  • Piagam Penghargaan dari Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan atas Peran dan Dukungannya Mengembangkan Minat Baca serta Merintis TBM Sayang Buku Ibu Suka Membaca di Kabupaten Bantaeng, Tahun 2010
  • Anugerah KOPEL AWARD dari KOPEL SULAWESI di Makassar, Tahun 2010
  • Piagam Penghargaan dari Gubernur Sulawesi Selatan atas Partisipasinya  pada Kegiatan  Kerja Bakti dan Penanaman Pohon Serentak se Propinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 22 Maret 2010.


Sumber: