Biodata Susunan Baru Kabinet Kerja Hasil Reshuffle Jilid II
Presiden Joko Widodo melakukan perombakan kabinet alias reshuffle. Pelantikan jajaran menteri baru tersebut digelar di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7/2016).
Presiden Joko Widodo mengumumkan perombakan kabinet atau reshuffle jilid II di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta (27/7/2016).
Ada 4 posisi menteri yang bergeser atau mengalami rotasi. Di antara yang bergeser adalah Thomas Trikasih Lembong yang awalnya Menteri Perdagangan menjadi Kepala Badan Koordinasi Penamaman Modal (BKPM). Ada juga 9 wajah baru di Kabinet Kerja.
Berikut ini daftar lengkap ke-13 menteri baru tersebut:
1. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto. Sebelumnya, Wiranto adalah Ketua Umum Partai Hanura. Namun, dia dipercaya Jokowi untuk menjabat Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan. (Baca selengkapnya di : "Biografi Wiranto")
2. Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sri Mulyani kini kembali ke Indonesia setelah berkiprah di dunia internasional dengan menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia. Kini, dia mendapat mandat dari Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Keuangan, menggantikan Bambang Brodjonegoro. (Baca selengkapnya: "Biografi Sri Mulyani")
3. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sanjoyo. Eko Putro Sanjoyo adalah politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dia menggantikan posisi rekan sesama partainya, Marwan Jafar yang dicopot dari jabatan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Desa, dan Transmigrasi. (Baca selengkapnya: "Profil Eko Putro Sanjoyo")
4. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Budi ditempatkan menjadi Menteri Perhubungan menggantikan Ignasius Jonan. Sebelum menjadi Menteri Perhubungan, Budi saat ini menjadi Direktur Utama Angkasa Pura II. (Baca selengkapnya: "Profil Budi Karya Sumadi")
5. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Prof. Muhajir adalah mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. Presiden Jokowi memberikan kepercayaan kepada Muhajir untuk menjabat Menteri Pendidikan Nasional menggantikan Anies Baswedan. (Baca selengkapnya: "Profil Muhadjir Effendy")
6. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Enggar adalah politisi Partai Nasdem dan juga seorang pengusaha. Dia pernah menjadi Ketua Real Estate Indonesia (REI). Kini, dia mendapat mandat dari Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Perdagangan, menggantikan Thomas Lembong yang digeser menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). (Baca selengkapnya: "Profil Enggartiasto Lukita")
7. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Airlangga Hartato mendapat jabatan sebagai Menteri Perindustrian, menggantikan Saleh Husin. Airlangga adalah representasi dari Partai Golkar yang belakangan menyatakan dukungannya kepada pemerintah. (Baca: "Profil Airlangga Hartarto - Menteri Perindustrian")
8. Menteri ESDM Archandra Tahar. Archandra Tahar mendapat kepercayaan Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Archandra menggantikan Sudirman Said yang tak lagi masuk kabinet. (Baca Selengkapnya: "Profil Archandra Tahar")
Archandra merupakan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan merupakan salah satu pengusul off shore blok Masela. Dia juga memiliki firma di Amerika Serikat.
9. Menteri PAN dan RB Asman Abnur. Asman Abnur adalah representasi dari Partai Amanat Nasional (PAN). Sebelum Golkar, PAN juga lebih dulu menyatakan dukungannya kepada pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Asman dilantik sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, menggantikan Yuddy Chrisnandi. (Baca selengkapnya: "Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia ke-16")
10. Menteri Kemaritiman dan Sumber Daya Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia sejak 31 Desember 2014 hingga 2 September 2015. Pada 12 Agustus 2015 ia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno. Dalam reshuffle Kabinet Kerja Jilid II pada tanggal 27 Juli 2016, dia diangkat menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli. (Baca selengkapnya: "Biografi Luhut Binsar Pandjaitan")
11. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu. Sebelumnya dari Oktober 2004 hingga Mei 2007 ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika dalam kabinet yang sama. Pada 26 Oktober 2014 hingga 12 Agustus 2015, ia dipilih menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia di Kabinet Kerja Periode 2014-2019 oleh Presiden Jokowi, selanjutnya ia digantikan oleh Darmin Nasution pada perombakan Kabinet Kerja. (Baca selengkapnya di : "Biografi Sofyan Djalil")
12. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong. Thomas Trikasih Lembong atau lebih dikenal Tom Lembong adalah Menteri Perdagangan Republik Indonesia yang menjabat sejak 12 Agustus 2015, menggantikan Rahmat Gobel. (Baca selengkapnya di : "Biodata lengkap Thomas Lembong")
Sebelum menjadi Menteri Perdagangan, Tom adalah salah satu dari pendiri private equity fund, Quvat Management (Quvat) yang didirikan pada tahun 2006. Sampai sebelum menjadi Menteri Perdagangan, Tom menjabat sebagai CEO dan anggota Investment Committee.Pengalaman kerja Tom sebelum mendirikan Quvat adalah bekerja di Farindo Investments, Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) selama 2 tahun sebagai Senior Vice President and Division Head, Deutsche Bank, dan Morgan Stanley.
13. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Prof., S.E., M.U.P., Ph.D. adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia pada Kabinet Kerja yang menjabat sejak tanggal 27 Oktober 2014. Sebelumnya ia merupakan Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II. (Baca selengkapnya: "Profil Bambang Brodjonegoro")
Presiden Joko Widodo mengumumkan perombakan kabinet atau reshuffle jilid II di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta (27/7/2016).
Ada 4 posisi menteri yang bergeser atau mengalami rotasi. Di antara yang bergeser adalah Thomas Trikasih Lembong yang awalnya Menteri Perdagangan menjadi Kepala Badan Koordinasi Penamaman Modal (BKPM). Ada juga 9 wajah baru di Kabinet Kerja.
Berikut ini daftar lengkap ke-13 menteri baru tersebut:
1. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto. Sebelumnya, Wiranto adalah Ketua Umum Partai Hanura. Namun, dia dipercaya Jokowi untuk menjabat Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan. (Baca selengkapnya di : "Biografi Wiranto")
2. Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sri Mulyani kini kembali ke Indonesia setelah berkiprah di dunia internasional dengan menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia. Kini, dia mendapat mandat dari Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Keuangan, menggantikan Bambang Brodjonegoro. (Baca selengkapnya: "Biografi Sri Mulyani")
3. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sanjoyo. Eko Putro Sanjoyo adalah politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dia menggantikan posisi rekan sesama partainya, Marwan Jafar yang dicopot dari jabatan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Desa, dan Transmigrasi. (Baca selengkapnya: "Profil Eko Putro Sanjoyo")
4. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Budi ditempatkan menjadi Menteri Perhubungan menggantikan Ignasius Jonan. Sebelum menjadi Menteri Perhubungan, Budi saat ini menjadi Direktur Utama Angkasa Pura II. (Baca selengkapnya: "Profil Budi Karya Sumadi")
5. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Prof. Muhajir adalah mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. Presiden Jokowi memberikan kepercayaan kepada Muhajir untuk menjabat Menteri Pendidikan Nasional menggantikan Anies Baswedan. (Baca selengkapnya: "Profil Muhadjir Effendy")
6. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Enggar adalah politisi Partai Nasdem dan juga seorang pengusaha. Dia pernah menjadi Ketua Real Estate Indonesia (REI). Kini, dia mendapat mandat dari Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Perdagangan, menggantikan Thomas Lembong yang digeser menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). (Baca selengkapnya: "Profil Enggartiasto Lukita")
7. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Airlangga Hartato mendapat jabatan sebagai Menteri Perindustrian, menggantikan Saleh Husin. Airlangga adalah representasi dari Partai Golkar yang belakangan menyatakan dukungannya kepada pemerintah. (Baca: "Profil Airlangga Hartarto - Menteri Perindustrian")
8. Menteri ESDM Archandra Tahar. Archandra Tahar mendapat kepercayaan Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Archandra menggantikan Sudirman Said yang tak lagi masuk kabinet. (Baca Selengkapnya: "Profil Archandra Tahar")
Archandra merupakan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan merupakan salah satu pengusul off shore blok Masela. Dia juga memiliki firma di Amerika Serikat.
9. Menteri PAN dan RB Asman Abnur. Asman Abnur adalah representasi dari Partai Amanat Nasional (PAN). Sebelum Golkar, PAN juga lebih dulu menyatakan dukungannya kepada pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Asman dilantik sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, menggantikan Yuddy Chrisnandi. (Baca selengkapnya: "Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia ke-16")
10. Menteri Kemaritiman dan Sumber Daya Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia sejak 31 Desember 2014 hingga 2 September 2015. Pada 12 Agustus 2015 ia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno. Dalam reshuffle Kabinet Kerja Jilid II pada tanggal 27 Juli 2016, dia diangkat menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli. (Baca selengkapnya: "Biografi Luhut Binsar Pandjaitan")
11. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu. Sebelumnya dari Oktober 2004 hingga Mei 2007 ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika dalam kabinet yang sama. Pada 26 Oktober 2014 hingga 12 Agustus 2015, ia dipilih menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia di Kabinet Kerja Periode 2014-2019 oleh Presiden Jokowi, selanjutnya ia digantikan oleh Darmin Nasution pada perombakan Kabinet Kerja. (Baca selengkapnya di : "Biografi Sofyan Djalil")
12. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong. Thomas Trikasih Lembong atau lebih dikenal Tom Lembong adalah Menteri Perdagangan Republik Indonesia yang menjabat sejak 12 Agustus 2015, menggantikan Rahmat Gobel. (Baca selengkapnya di : "Biodata lengkap Thomas Lembong")
Sebelum menjadi Menteri Perdagangan, Tom adalah salah satu dari pendiri private equity fund, Quvat Management (Quvat) yang didirikan pada tahun 2006. Sampai sebelum menjadi Menteri Perdagangan, Tom menjabat sebagai CEO dan anggota Investment Committee.Pengalaman kerja Tom sebelum mendirikan Quvat adalah bekerja di Farindo Investments, Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) selama 2 tahun sebagai Senior Vice President and Division Head, Deutsche Bank, dan Morgan Stanley.
13. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Prof., S.E., M.U.P., Ph.D. adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia pada Kabinet Kerja yang menjabat sejak tanggal 27 Oktober 2014. Sebelumnya ia merupakan Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II. (Baca selengkapnya: "Profil Bambang Brodjonegoro")